video praktikum

Sabtu, 22 Desember 2012

ANALISIS KUALITATIF KATION (Zn2+,Ca2+,Cu2+,Al3+,dan Co2+)

A. tujuan praktikum
   1. menjelaskan setiap proses yang terjadi pada analisis kualitatif kation
   2. mempelajari beberapa sifat dan pola reaktivitas yang terjadi pada pemisahan dan identifikasi ion-ion.

B. dasar teori
    analisis kualitatif dapat di lakukan dengan cara klasik maupun modern. Cara klasik didasarkan pada reaksi dalam larutan. Pengamatan warna. bau, bentik kristal dan sebagainya. sedangkan dalam cara modern biasanya digunakan instrument, misalnya kromatografi. analisis kualitatif menggunakan dua macam uji yaitu reaksi kering dan reaksi basah. rekasi kering diterapakn untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. pada umumnya reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah. ( TIM KIMI ANALITIK, 2000).
     salah satu cara analisi kualitatif dengan cara klasik adalah dengan melihat kelaruannya. kelarutan suatu endapan didefinisikan sebagai jumlah gram terlarut dalam satu liter larutan jenuh (dalan satuan gram per liter). kelarutan suatu zat memilki nilai yang berbeda pada pelariut yang yang berbeda. jika zat terlarut yang dimasukan kedalam pelraut nya lebih besar di bandngkan dengan nilai kelarutannya, zat terlarut tidak dapat larut lagi dan akhirnya mengendap. adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan endapan antara lain:
1. suhu
    kebanyakan endapan garam anorganik yang dijumpai dalam analisis kualitatif kelarutannya meningkat dengan bertambahnya suhu/temperatur. 

2. jenis pelarut
   kebanyakan garam anorganik lebih larut dalam air dari pada dalam pelarut organik.seperti metanol, propanol, aseton dan lain-lain.

3. ion senama
     suatu endapan bisanya lebih larut dalam air murni di bandingkan dalam sebuah larutan yang engandung salh satu ion dari endapan.

4. pengaruh pH
      gejala pengaruh ion sejenis dapat di pakai untuk menerangkan mengapa pH berpengaruh pada kelarutan suatu zat.

5. terbentuknya ion kompleks
     kelarutan suatu garam (yang sedikit larut ) juga tergantung pada konsentrasi dari zat-zat yang padat membentuk kompleks dengan kation garam,pembentukan kompleks  akan mengurangi konsentrasi ion logam bebasnya dalam larutan sehingga endapan dari logam akan melarut kembali untuk menggantikan kation yang hilang samapi Ksp garam tersebut terlepas.

B. Alat Dan Bahan 
 Alat:
1. tabung reaksi              8 buah
2. alat sentripuse             1 set
3. botol semprot             1 buah
4. pipet tetes                   2 buah
5. rak tabung                  1 buah
6. gelas kimia 250 ml      1 buah
7. tabung sntripuse          1 set

Bahan:
1. Zn (NO3)2                        0,2 M        10ml
2. Ca (NO3)2                       0,2 M        10ml
3. Cu (NO3)2                       0,2 M        10ml
4. Al (NO3)3                        0,2 M        10ml
5. Co (NO3)2                       0,2 M        10ml
6. larutan NHO3                       3M
7. larutan HNO3                       6M
8. larutan Na3PO4               0,3 M
9.larutan NH3                         3 M
10. larutan NH3                      6 M
11. larutan K3Fe (CN)6        0,2M
12. larutan NaOH                   6 M
13. aquades   secukupnya
 
D. Langkah kerja dan pengamatan
   siapkan masng-masing 10 ml 0,2 M larutan garam nitrat dari kation2 tersebut dan simpan dalam botol zat. larutan-larutan tersebut akan di uji dengan prosedur di bawah ini dan catat hasilnya dalam label pengamatan.

D1. Pengujian Kation Zn2+
1. ambil 10 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi. tambahkkan amoniak 3 M sebanyak 2 tetes. kemudian       tambahkan 7 tetes larutan natrium fosfat 0,3 M.
2. kedalam 10 tetes larutan uji tembahkan 2 tetes larutan asam nitrat 3 M. tambahkan 7 tetes larutan kalium besi (II) sianida 0,2 M.
3. ke dalam 10 tetes larutan uji tambahkan 3 tetes larutan natrium hidroksida 6 M (tanpa dikocok). tambahkan lagi 2 tetes larutan natrium hidroksida 6 M lalu di kocok. jika endapan sulit mengendap, lakukan sentrifuse dan dekantasi. lalu tambahkan 10 tetes NH3 6 M.
4. kedalam 10 tetes larutan uji tambahkan 3 tetes larutan natrium hidroksida 6 M (tanpa di kocok). tambahkan lagi 2 tetes larutan natrium hidroksida 6 M lalu di kocok. jika endapan sulit mengendap, lakukan dekantasi dan sentrifuse. lalu tambahkan 10 tetes HNO3 6 M.

D2. pengujian kation Ca2+
1. ambil 10 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi. tambahkkan amoniak 3 M sebanyak 2 tetes. kemudian       tambahkan 7 tetes larutan natrium fosfat 0,3 M.
2. kedalam 10 tetes larutan uji tembahkan 2 tetes larutan asam nitrat 3 M. tambahkan 7 tetes larutan kalium besi (II) sianida 0,2 M.
3. ke dalam 10 tetes larutan uji tambahkan 3 tetes larutan natrium hidroksida 6 M (tanpa dikocok). tambahkan lagi 2 tetes larutan natrium hidroksida 6 M lalu di kocok. jika endapan sulit mengendap, lakukan sentrifuse dan dekantasi. lalu tambahkan 10 tetes NH3 6 M.
4. kedalam 10 tetes larutan uji tambahkan 3 tetes larutan natrium hidroksida 6 M (tanpa di kocok). tambahkan lagi 2 tetes larutan natrium hidroksida 6 M lalu di kocok. jika endapan sulit mengendap, lakukan dekantasi dan sentrifuse. lalu tambahkan 10 tetes HNO3 6 M.

D3. Pengujian kation Cu2+
1. ambil 10 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi. tambahkkan amoniak 3 M sebanyak 2 tetes. kemudian       tambahkan 7 tetes larutan natrium fosfat 0,3 M.
2. kedalam 10 tetes larutan uji tembahkan 2 tetes larutan asam nitrat 3 M. tambahkan 7 tetes larutan kalium besi (II) sianida 0,2 M.
3. ke dalam 10 tetes larutan uji tambahkan 3 tetes larutan natrium hidroksida 6 M (tanpa dikocok). tambahkan lagi 2 tetes larutan natrium hidroksida 6 M lalu di kocok. jika endapan sulit mengendap, lakukan sentrifuse dan dekantasi. lalu tambahkan 10 tetes NH3 6 M.
4. kedalam 10 tetes larutan uji tambahkan 3 tetes larutan natrium hidroksida 6 M (tanpa di kocok). tambahkan lagi 2 tetes larutan natrium hidroksida 6 M lalu di kocok. jika endapan sulit mengendap, lakukan dekantasi dan sentrifuse. lalu tambahkan 10 tetes HNO3 6 M.

D4. Pengujian kation Al2+
1. ambil 10 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi. tambahkkan amoniak 3 M sebanyak 2 tetes. kemudian       tambahkan 7 tetes larutan natrium fosfat 0,3 M.
2. kedalam 10 tetes larutan uji tembahkan 2 tetes larutan asam nitrat 3 M. tambahkan 7 tetes larutan kalium besi (II) sianida 0,2 M.
3. ke dalam 10 tetes larutan uji tambahkan 3 tetes larutan natrium hidroksida 6 M (tanpa dikocok). tambahkan lagi 2 tetes larutan natrium hidroksida 6 M lalu di kocok. jika endapan sulit mengendap, lakukan sentrifuse dan dekantasi. lalu tambahkan 10 tetes NH3 6 M.
4. kedalam 10 tetes larutan uji tambahkan 3 tetes larutan natrium hidroksida 6 M (tanpa di kocok). tambahkan lagi 2 tetes larutan natrium hidroksida 6 M lalu di kocok. jika endapan sulit mengendap, lakukan dekantasi dan sentrifuse. lalu tambahkan 10 tetes HNO3 6 M.

D5. Pengujian kation Co2+
1. ambil 10 tetes larutan uji kedalam tabung reaksi. tambahkkan amoniak 3 M sebanyak 2 tetes. kemudian       tambahkan 7 tetes larutan natrium fosfat 0,3 M.
2. kedalam 10 tetes larutan uji tembahkan 2 tetes larutan asam nitrat 3 M. tambahkan 7 tetes larutan kalium besi (II) sianida 0,2 M.
3. ke dalam 10 tetes larutan uji tambahkan 3 tetes larutan natrium hidroksida 6 M (tanpa dikocok). tambahkan lagi 2 tetes larutan natrium hidroksida 6 M lalu di kocok. jika endapan sulit mengendap, lakukan sentrifuse dan dekantasi. lalu tambahkan 10 tetes NH3 6 M.
4. kedalam 10 tetes larutan uji tambahkan 3 tetes larutan natrium hidroksida 6 M (tanpa di kocok). tambahkan lagi 2 tetes larutan natrium hidroksida 6 M lalu di kocok. jika endapan sulit mengendap, lakukan dekantasi dan sentrifuse. lalu tambahkan 10 tetes HNO3 6 M.

Tidak ada komentar: