video praktikum

Minggu, 23 Desember 2012

ANALISIS KUALITATIF ANION

A. Tujuan Praktikum 
     1. mengidentifikasi anion
     2. mampu menjelaskan proses identifikasi yang terjadi pada reaksi pengenalan anion
     3. terampil dalam melakukan analisis kualitatif anion

B. Dasar Teori
     Cara pengenalan anion tidak begitu sistematik seperti pada pengenalan kation. salah satu caar penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam perak garam-garam kalsium, barium dan seng. selain itu ada cara penggolongan anion menurut Bunsen, Gilteath dan Vogel.
          bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya, warna, kelarutan, garam alkali, dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion berdasrkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan peraknya sedangkan Vogel menggolongkan anion didasarkan pada proses yang digunakan pemiriksaan anion berdasrkan reaksinya dalam larutan. Pemeriksaan anion yang menguap bila diolah dengan HCl encer atau H2S04 encer, dan anion yang membentuk gas bila diolah dengan HCl encer atau H2SO4 pekat. demikian pula pememriksaaan berdasrakan reaksi dalam larutan dibagi dua yaitu anion yang diperiksa dengan reaksi redoksnya. Pemeriksaan anion meliputi lanjutan analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal dan analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari analisis pendahuluan (data kelarutan) dan pengetahuan tentang kation yang ada dapat memberikan petunjuk tentang anion yang mungkin ada atau tidak ada dalam larutan cuplikan ( Tim Kimia Analitik 2000: 10 )
       beberapa kelarutan garam-garam dan anion-anion dengan di identifikasi sebagai berikut:
1. ion klorida (Cl-)
    garan-garam yang mengandung ion klorida umumnya larut dalam larut dalam air dan asam kuat encer, kecuali AgCl (berwarna putih). Hg2Cl2 ( berwarna putih) dan PbCl2 (berwarna putih), khusus PbCl2 mudah larut dalam air panas. sedangkan AgCl larut dalam amonia encer.

2. ion bromida (Br-)
    garam-garam yang mengandung ion bromida kebanyakan mudah larut dalam  air dan asam kuat encer. kecuali AgBr (berwarna kuning ), HgBr2 (berwarna putih) dan PbBr2 (berwarna putih) khusus PbBr2 mudah larut dalam air panas.

3. ion iodida (I-)
    garam- garam yang mengandung ion iodida umunya larut dalam air dan asam kuat encer, kecuali AgI (berwarna kuningg muda ), Hg2I2 ( berwarna kuning) PbI2 ( berwarna kuning) dan HgI2 (berwarna merah). khusus PbI2 larut dalam air panas.

4. ion sulfat (SO4 2-)
    garam-garam yang mengandung ion sulfat umunya larut dalam air dan asam kuat encer kecuali CaSO4, SrSO4, BaSO4, dan PbSO4 dengan semuanya berwarna putih. dalam larutan BaCl2 membentuk endapan putih. BaSO4 yang larut dalam HCl encer panas, asam nitrat encer, larut dalam HCl pekat panas.

5. ion Sulfit (SO3 2-)
   garam-garam yang mengandung ion sulfit umunya sukar larut dalam air kecuali garam yang berpasangan dengan kation Na+, K+, dan NH+ endapan dengan berbentuk berwarna putih.

6. ion nitrat (NO3-)
    garam-garam yang mengandung ion nitrat semuanya mudah larut dalam asam kuat encer. identifikaasi dapat dilakukan dengan tes cincin coklat.

7. ion nitrat (NO2-)
   garam-garam yang menagndung ion nitrit. semuanya larut dalam air kecuali perak nitrit yang sedikit larut dalam air.

  untuk mengidentifikasi anion, kita perlu memperoleh larutan yang mengandung semua atau sebagian besar dari anion-anion itu, bebas air logam berat sejauh mungkin.
( Vogel 1990: 348, 350, 351, 356, 369 )

C. Alat dan Bahan
Alat:
1. tabung reaksi                              8 buah
2. rak tabung reaksi                        2 buah
3. pipet tetes                                  2 buah
4. penjepit tabung reaksi                 1 buah
5. gelas kimia 400 ml                     2 buah
6. kakai tiga                                   1 buah
7. kawat kasa                                1 buah
8. pembakar bunsen                      1 buah
9. korek api                                  1 bungkus
10. botol semprot                         1 buah

Bahan:
1. larutan garam anion ( Cl-, Br-, SO4 2-, SO3 2-, NO3-, dan NO2-)     kurang lebih 1 ml
2. larutan HNO3 0,3 M kurang lebih    5 ml
3. larutan Pb(CH3COO)                  0,2 M
4. laruatan BaCl2                            0,25 M
5. larutan asam klorida  HCl              0,1 M
6. larutan Fe 2+
7. larutan H2SO4 4 N
8. larutan asam sulfat pekan (H2SO4 pekat ) 18 M
9. aquades   secukupnya

D. Langkah Kerja dan Pengamatan

1. Identifikasi ion halida ; klorida, bromida, dan iodida
    A. siapkan masing-masing 1 ml larutan garam yang menagndung anion klorida, bromida dan iodida dengan konsentrasi 0,2 M dalam tabung reaksi. asamkan dengan penambahan 1 tetes asam nitrat. tambahkan 10 tetes larutan timbal asetat. amati apa yang terjadi!
   B. kedalam endapan yang terbentuk tambahkan 1 ml aquades. amati apa yang terjadi!
   C. panaskan Tabung reaksi kedalam penangas air, amati apa yang terjadi setiap menit! bandingkan kecepatan terjadinya perubahan!

2. identifikasi ion sulfat dan sulfit
   A. siapkan masing-masing 1 ml larutan garam yang mengandung anion sulfat dan sulfit dengan konsenttrasi 0,2 M dalam tabung reaksi. tambahkan ke dalam kedua tabung reaksi tersebut 10 tetes larutan barium klorida, BaCl2. amati apa yang terjadi!
   B. ke dalam kedua larutan ditambahkan beberapa tetes asam klorida 0,1 M. amati apa yang terjadi!

3. identifikasi ion nitrat dan nitrit
   A. isi tabung reaksi dengan 30 tetes larutan Fe2+. tambahkan ke dalam tabung reaksi tersebut, 2 ml asam sulfat pekat sedikit demi sedikit mealalui dinding tabung (usahakan asam sulfat berada di bagian bawah larutan). tambahkan 2 ml larutan garam yang mengandung NO3- 0,2 M. amati apa yang terjadi!
  B. isi tabung reaksi yang lain dengan 30 tetes lariutan Fe2+ tambahkan kedalam tabung reaksi tersebut, 2 ml asam sulfat 4 N sedikit demi sedikit melalui dinding tabung (usahakan asam sulfat berada dibagian bawah larutan). tamabhakan 2 ml garam yang mengandung anion NO2- 0,2 M. amati apa yang terjadi!

Tidak ada komentar: